Rabu, 08 April 2009

PERTARUHKAN NYAWA DEMI INCAR SENJATA MUSUH

Pada mulanya Kopda Zulfan Nasution, dari Kesatuan Yonif Raider 323 ini sedang mempersiapkan makan siang di salah satu kampung. Namun dengan naluri prajurit sejati, dirinya tetap was-was pada situasi di sekitarnya, jangan-jangan ada lawan yang mengintai di sana .

Benar saja. Ketika dia dengan rekan prajurit sedang mempersiapkan makan siangnya, dia melihat empat orang musuh yang hanya berjarak sekitar 20 meter dari mereka sedang menuju arahnya. Beruntunglah prajurit dari kesatuan Raiders itu ada dalam posisi di atas musuh-musuhnya sehingga memiliki jarak tembak yang lebih baik dibandingkan lawan mereka. Akhirnya terjadilah kontak senjata yang sengit, Meskipun empat melawan dua, prajurit Nasution ini lebih unggul karena berhasil melumpuhkan salah satu musuh di kakinya, sehingga si musuh melemparkan senjatanya ke sekitar mereka. Situasi medan saat itu adalah hutan dan sedikit ada rawa-rawa. Dan senjata musuh yang dipegang tadi dilihat oleh Zulfan Nasution dilempar di rawa-rawa.

”Pada saat itu saya memang melihat, musuh ini melemparkan senjatanya dan dia terseok dibantu oleh kawannya,” papar Kopda Nasution.

Dirinya merasa punya kewajiban untuk merebut senjata lawan yang telah dilemparkan. Ketika dirinya mau menuju senjata musuh yang dilemparkan, dia justru mendapat perlawanan sengit dari musuh yang tersisa. ”Musuh ternyata berlari sekitar dia orang ke arah yang lebih tinggi daripada saya dan menembaki saya dengan jarak pandang yang lebih leluasa,” ujarnya. Meski dalam keadaan terjepit, prajurit TNI ini tetap bertahan demi merebut senjata lawan.

Kontak senjata yang tidak seimbang tadi, terus dilayani dan dengan penuh kepercayaan diri dia justru menguasai medan dan terus memberikan tembakan balasan pada lawan yang jumlahnya lebih banyak. Akhirnya dengan perlawanan sengit ini membuat pasukan lawan ini merasa terjepit dan memilih menghindari. Prajurit TNI ini akhirnya mengambil senjata milik musuh dan disitulah dia merasa lega karena lawan ternyata tidak berhasil merebut senjata itu kembali. Mereka memilih lari tunggang langgang dan membantu temannya yang tertembak.

Akhirnya prajurit yang berasal dari Medan ini kembali kepasukan tanpa tangan kosong dan menenteng senjata yang membuktikan dirinya berhasil menaklukan lawan.

Prajurit yang satu ini memang sudah terbiasa di medan tempur, karena pada saat itulah dia sudah dua kali bertugas di daerah operasi. Selain itu Kopda Nasution juga dikenal memiliki nyali yang besar, karena itulah dia juga pernah mengalami KPLB (Kenaikan Pangkat Luar Biasa) dari Prada ke Pratu pada saat bertugas di Papua, (sebelum bergabung di Kesatuan Raiders) dan dari Pratu ke Praka pada saat bertugas di Aceh Pertama.

Ketika ditanya bagaimana persaannya saat terjadi kontak senjata yang sengit, dia memiliki resep yang terpenting yaitu tetap percaya diri dan bersikap tenang smabil terus membaca siatuasi dati detik ke detik. Tanpa sikap itu semua, menurut prajurit yang baru saja memiliki momongan satu putra, sikap tersebut bisa diperoleh karena terus berlatih dengan tekun sehari-hari saat sebelum diterjunkan di medan perang.

Tidak ada komentar: