Minggu, 22 Maret 2009

AS Belajar Teritorial di Indonesia Setelah Gagal di Irak


Menjinakkan Irak dengan kekuatan tempur yang luar biasa, AS berpaling hendak memakai strategi penguasaan teritorial. Angkatan Bersenjata AS pun mengirim prajuritnya untuk belajar teritorial ke TNI.

KSAD Jenderal Agustadi Sasongko Purnomo berkisah saat berkunjung ke AS beberapa waktu lalu, dirinya bertemu kepala staf angkatan darat AS. Pimpinan AD AS itu lalu menceritakan keadaan di Irak yang ternyata tidak bisa diselesaikan secara singkat dan memerlukan waktu yang lama.

“Saya bilang, di Indonesia seperti itu diselesaikan dengan pembinaan teritorial. Menurut saya, untuk perang ke depan tidak bisa diselesaikan dengan kekuatan senjata tetapi, barang siapa yang memegang rakyat, itu yang menang dalam perang,” kata Agustadi di Jakarta,Selasa (22/4).

Setelah pembicaraan itu, lanjut Agustadi, AS lalu berencana mengirim perwira untuk menjalani sekolah dan atau kursus pembinaan teritorial di Indonesia. “Jadi kita tahu bersama kita memiliki pola pertahanan di mana sistem pembinaan teritorial sangat besar. Dia tidak minta tolong, tapi ingin menyekolahkan perwiranya ke Indonesia,” imbuh Agustadi.

Mantan Menhankam/Pangab Jenderal (Purn) Wiranto mengatakan sistem teritorial di Indonesia, tatkala sudah tidak lagi tersangkut dengan politik praktis, adalah langkah terbaik dalam rangka pertahanan negara. “Kalau beberapa elemen masyarakat kita mencurigainya, itu yang salah, mengapa bisa begitu? Padahal kekuatan kita ada di sana. Karena dengan wilayah kita yang sangat luas,” ujar Wiranto.

Karena itulah menurut Wiranto, wajar bila kemudian AS belajar strategi teritorial ke TNI apalagi mereka sudah mengalami kegagalan luar biasa di Irak yang masih terus bergejolak dan melawan.

“Apa mempelajari teritorial itu adalah dalam rangka upaya AS mendekati kita khususnya terkait negosiasi NAMRU?” tanya wartawan.

“Kalau soal NAMRU saya tak tahu. Tapi saya kira ketertarikan AS itu sangat riil sekali. Beberapa penugasan tentara kita yang tergabung dalam misi PBB, itu dapat acungan jempol tatkala pasukan kita selalu berhasil dalam penugasan. Pasukan kita menjadi yang terbaik ketika bisa masuk ke masyarakat dengan damai,” jawab Wiranto.

Tidak ada komentar: